NEOGHAZALEAN


Setali tiga uang, ini masih dunia yang sama 
yang pernah kau dan aku alami
Alloh bisa apa saja, namun Ia belum akan menggulung dunia hari ini
Sebab-akibat hanya berlaku bagi akal kita yang terus gelisah dan mencari
Aku pikir setelah menembus berbagai dimensi,
aku akan berada di ruang lain, ternyata masih di bumi hihi....
Masih di bumi yang sama di mana kita biasa lomba lari dan mendaki....
Perburuan kata siang dan malam
yang mengorbankan jiwa sebagai umpannya
Adakah di sini yang menjadi wayang kesunyian ?
Hanya memerankan aktor perih memelas dan memilukan hati.
Di dunia yang kita bisa mencak-mencak sesuka hati.
Hari ini masih sama seperti hari kemarin.
Atau melanjutkan hari kemarin.
Sekarang adzan Ramadhan sudah mendekat
Aku bahagia dengan secangkir bahagiaku
Bumi ini mari kita merumuskannya agar mudah dilipat menjadi buku saku kecil
Enak dibawa kemana-mana dengan sesungging senyuman
Ternyata menghidangkan bahagia adalah proses yang sederhana
Yang selalu engkau tunjukkan padaku
waktu demi waktu
langkah demi langkah
jejak demi jejak
Melihat wajahmu saja cukup membahagiakan
Apalagi kembalinya budaya suka bercerita ?
Aku bahagia orang hari ini suka tertawa ?
Ya, mengetawai keadaan, haha...
Syair sebagai entertainment ?
Ke sinilah kita minum chocho yang hangat
Perempuanmu tdk akan datang
Asudahlah..
Orang-orang yang hutang padamu tak akan bayar
A sudahlah haha...
Gelap gulita esok akan berubah siang terik
Di lembaran hari yang lain kita akan bertemu kembali

Sokorini, 12 April 2021
~ Syair ini kutulis sebagai hiburan dan theraphy

Posting Komentar

0 Komentar